Kualitas dan Pemerataan Guru Masih Jadi Masalah Krusial
Dunia pendidikan kita masih menjadi sorotan publik. Dan hal yang paling krusial ketika bicara pendidikan adalah membenahi kualitas para guru. Selain itu, pemerataan guru di daerah dan seritifikasi guru masih menjadi masalah yang belum pernah selesai. Ketua DPR RI Marzuki Alie menyampaikan hal tersebut saat menerima Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh di ruang kerjanya, Jumat (15/2).
“Rasanya tidak sampai 50% guru kita tidak memenuhi syarat,” tutur Marzuki dalam pertemuan tersebut. Sekolah-sekolah di daerah selama ini sulit mendapatkan guru-guru berkualitas yang sesuai standar. Akibatnya, kualitas pendidikan di sekolah-sekolah juga menurun. Guru idealnya mendapat pendidikan hingga strata dua. Dengan begitu, ia bisa menurunkan ilmunya dengan lebih cerdas dan inovatif.
Marzuki lalu membandingkan dengan para guru di zaman ia sekolah. Katanya, guru-guru dahulu ternyata lebih berdidikasi. Totalitas guru dalam mengajar betul-betul terjaga. Masalah lain yang juga menjadi perbincangan adalah sistem rekrutmen guru. Selama ini tidak ada standarnya untuk menentukan seorang guru berkualitas atau tidak. Kementerian Pendidikan Nasional memang harus melakukan pembenahan menyeluruh.
Marzuki mengusulkan, mungkin bagi para guru sebelum direkrut oleh sekolah-sekolah harus masuk pendidikan profesi lagi selama setahun. Hal ini meniru sekolah profesi untuk para akuntan. Jadi, para guru digembleng kembali untuk mendapatkan dasar-dasar kependidikan, sehingga bisa menyusun silabus dan mampu berinovasi dengan para siswanya dengan baik.
Sementara itu Menteri Pendidikan M. Nuh mengungkapkan, data statistik dunia pendidikan kita sebenarnya tidak buruk. Jadi, Indonesia masih dipandang baik. Menyangkut soal guru, M. Nuh menyampaikan, sebenarnya untuk menjadi guru yang idela adalah dengan memasukkan mereka ke asrama khusus dan mendapat akses pendidikan pascasarjana di sekolahnya masing-masing.
Jadi, kalau sudah lulus pendidikan guru, mereka dites lagi untuk masuk asrama sebagai guru pengajar di suatu sekolah. “Saya kasihan sebenarnya dengan guru yang ada dengan model sekarang. Mereka bebannya luar biasa dengan membuat silabus sendiri,” katanya. Untuk itu, Kementerian Pendidikan Nasional perlu menggelar pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas para guru. (mh)foto:wy/parle